Minggu, 28 Oktober 2012

inilah 5 Produk Malaysia yang laris di Indonesia...

Sebagai negara tetangga, Indonesia dan Malaysia mempunyai kedekatan baik secara geografis maupun budaya. Tak heran bila negeri Jiran itu tertarik investasi di Indonesia.
Apalagi dengan potensi Indonesia yang mempunyai 237 juta penduduk, Tanah Air menjadi lahan yang menjanjikan untuk investor yang beroritentasi konsumsi.
Di sisi lain, kedua negara yang selalu berselisih membuat beberapa produk Malaysia di Indonesia tersingkir. Baru-baru ini, penjual bahan bakar minyak asal Malaysia, Petronas, terpaksa menutup 14 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Indonesia.
Tutupnya SPBU Petronas tersebut diduga dipicu oleh sentimen Indonesia terhadap produk Malaysia.
Namun, nyatanya masih terdapat beberapa produk asal Malaysia yang laris manis di Indonesia.diantaranya:


1. AirAsia

Maskapai asal Malaysia ini sekarang sangat digandrungi oleh anak muda pemburu tiket murah di Indonesia. Promo besar-besaran yang dilakukan oleh AirAsia selalu dinanti.
Bagaimana tidak? AirAsia bahkan menawarkan tiket gratis di seluruh destinasinya yang mencakup kawasan Asia. Jadi, penumpang hanya membayar bahan bakar dan pajak bandara saja.
Di luar promo tiket gratis yang hampir dilakukan setiap tahun, AirAsia selalu menawarkan tiket murah untuk beberapa destinasi di setiap kesempatan. Harga yang bersaing ini membuat petualang asal Indonesia mewujudkan mimpinya untuk melawat.
Dengan pasar yang luar biasa, tak heran jika AirAsia berhasil mengangkut 6 juta penumpang atau 10 persen dari total penumpang pesawat di Indonesia.
Tahun ini, CEO AirAsia Tony Fernandes memutuskan untuk membangun kantor di Jakarta sebagai bukti bahwa Indonesia mempunyai pasar yang luar biasa bagi AirAsia.

2.CIMB Niaga.

Bank yang merupakan gabungan dari Lippo Bank dan Bank Niaga ini mulai beroperasi dengan nama CIMB Niaga sejak Mei 2008. Saat krisis 1998 lalu, Bank Niaga menjadi bank yang berada di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Perbankan asal Malaysia, Commerce Asset Holdings Berhad (CAHB), yang sekarang dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad, mengakuisisi saham Bank Niaga pada tahun 2002. Sebagai pemilik saham mayoritas Lippo Bank, CIMB Group menggabungkan CIMB Niaga dengan bank Lippo pada November 2008.
Penggabungan tersebut sukses menjaring konsumen perbankan di Indonesia. Buktinya, saat ini CIMB Niaga menjadi bank terbesar kelima di Indonesia.
Hingga semester pertama tahun ini, CIMB Niaga mencatat aset sebesar Rp 179,42 triliun dengan 3 juta nasabah.
 Perusahaan distribusi makanan dan peralatan kesehatan di asal Malaysia, K-link telah berhasil menembus pasar Indonesia dengan sistem MLM. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2000 ini telah merambah ke beberapa negara di Asia Pasifik antara lain Singapura, Brunei, Thailand, Indonesia, Filipina, India, Taiwan, Hong Kong, dan Australia.

3.K-LINK

Perusahaan ini kini telah menghasilkan pendapatan yang luar biasa senilai lebih dari RM 10 juta atau Rp 31,59 miliar lebih. Jumlah anggota yang semakin bertambah diiringi dengan jumlah stokist (distributor) dan mobile stokist yang kian menjamur, menjadi penyokong pertumbuhan yang luar biasa dari MLM asal negeri Jiran ini.
Di Indonesia, K-LINK juga tidak kalah pamor. Perusahaan MLM ini berani mendirikan K-LINK Tower yang memiliki 25 lantai di Jl. Gatot Subroto, Jakarta dengan status gedung milik sendiri.

4.Centro Departement Store.
 
Pusat perbelanjaan yang dimiliki pengusaha asal Negeri Jiran ini memiliki delapan outlet di Indonesia dan berkontribusi terhadap laba perusahaan sebesar 3 persen. ��Tahun 2013 mendatang, target kontribusi laba outlet di Indonesia ini ditargetkan mencapai 10 persen dengan memanfaa
Centro Departement Store ini sejak tahun lalu dimiliki oleh Parkson group yang bermarkas di Malaysia. Parkson group masuk ke pasar Indonesia dengan mengakuisisi PT Tozy Sentosa yang merupakan pemilik Centro Departemen Store.

5. Kopitiam

Kopitiam merupakan kedai kopi dan sarapan tradisional di Malaysia. Istilah kopitiam berasal dari gabungan kata kopi (bahasa Melayu) dan kata tiam yang berarti kedai dalam bahasa Hokkien.
Kedai kopi asal Malaysia ini kini semakin menjamur di Indonesia sebagai tempat nongkrong anak muda dan kalangan bisnis. Dengan mengadaptasi bentuk cafe, Kopitiam berhasil menarik pasar kalangan muda Tanah Air.
Selain kopi, teh, atau Milo, makanan yang disediakan adalah beraneka ragam sajian sederhana, seperti telur rebus, roti bakar dengan selai srikaya.
Saat ini, berbagai warung kopi menggunakan judul Kopitiam. Tak jarang juga kaum muda menggunakan toko kopi kopitiam untuk bertemu dengan kolega atau sekadar menikmati kulinernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar