Jumat, 08 Juni 2012

Tahu ga sobat, Soekarno jual mobil demi tugu Pancoran!

tugu pancoran tempo doeloe
tugu pancoran sekarang
Pancoran adalah salah satu persimpangan padat di Jakarta saat jam kerja. Wajar saja, karena perempatan Pancoran menghubungkan menjadi titik temu Jalan Raya Pasar Minggu, Jalan Gatot Subroto, Jalan M.T. Haryono, dan Jalan Dr. Sahardjo.

Bagi Alwi Shahab, wartawan yang banyak menulis tentang Jakarta, Pancoran saat ini memang identik dengan persimpangan dan tugu. Tugu Dirgantara melambangkan bangsa Indonesia perkasa dalam bidang penerbangan sekaligus mengenang jasa pahlawan penerbang Indonesia.

Edhi Sunarso adalah pematung yang dipercaya Presiden Soekarno sebagai ketua pelaksana pembuatan beberapa monumen di Jakarta. Mulai dari patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia, patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, dan patung Dirgantara di Pancoran.

Pembangunan patung Dirgantara berlangsung dari 1964 hingga 1967. Penyelesaiannya terlambat karena meletus gerakan 30 September 1965.

Saat huru hara itu, pengerjaan patung terbengkalai. Bahkan, sampai beredar selentingan patung Dirgantara adalah bentuk gerakan cukil mata yang diidentikan pada PKI. “Pada September 1965, patung Dirgantara dan Tugu Tani banyak dituduh sebagai simbol PKI,” ujar Alwi Shabab.

Meski begitu, Soekarno ingin segera diselesaikan. Pada Februari 1967, Soekarno dirawat di rumah sakit dan meminta Edhi Sunarso menemui dia.

Dalam kondisi sakit, Soekarno meminta Edi menyelesaikan patung itu dan segera dipasang. Edi memberitahukan proyek itu mandek karena kurang biaya. Sampai-sampai Edhi menggadaikan rumahnya. Mendengar hal itu, Soekarno meminta asistennya menjual salah satu mobilnya dan uangnya diserahkan kepada Edhi Sunarso.

Seminggu kemudian, Edhi menerima uang dari penjualan mobil itu sebanyak Rp 1,7 juta. Dengan fulus itu, dia menyelesaikan pembuatan tugu Pancoran yang dikerjakan di Yogyakarta.

Pemasangan patung berjalan tiga pekan. Bung Karno tiga kali melihat langsung proses itu. “Saya bersyukur saat kunjungan terakhir Bung Karno, patung sudah terpasang di landasan," kata Edhi dalam pidato penutup Anugerah Empu Ageng Seni, di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, akhir 2009.

Setelah tugu berdiri, Pancoran kian populer. Patung itu mengilhami Iwan Fals membuat lagu berjudul Sore Tugu Pancoran.

Terima Kasih sudah berkunjung disini...ya!....your Welcome..!

1 komentar: