Senin, 21 Mei 2012

Asmara Tetap Membara dalam Pernikahan,Ada 5 Cara Sobat....!

Biasanya api asmara dalam pernikahan hanya bertahan pada tahun-tahun awal. Tahun-tahun berikutnya, apalagi ketika buah hati hadir, justru kemesraan makin luntur.

Dr Harriet Lerner meluncurkan buku mengenai hubungan suami-istri berjudul Marriage Rules: A Manual For The Married and Coupled Up. Dr Lerner, penulis sekaligus psikolog klinis, berupaya membagikan 100 cara untuk mengubah pernikahan yang dingin menjadi hangat kembali.

"Hanya butuh salah satu dari kalian untuk membuat perubahan positif dalam hubungan. Tapi cara tercepat mengakhiri pernikahan adalah baru berubah kalau pasangan berubah," kata Lerner. Sebab beberapa orang mengatakan mereka terlalu marah atau sakit hati untuk berubah.

Berikut ini beberapa kiat dari Dr Lerner untuk mengatasinya.

1. Berpura-puralah Anda dan pasangan sedang kedatangan tamu terhormat
Orang biasanya bisa memperlakukan orang lain, bahkan pelayan toko, lebih baik daripada memperlakukan pasangan mereka. Contoh kasus, ada sepasang suami-istri yang terus bersitegang dan adu otot dalam berbicara. Suatu ketika, mereka kedatangan tamu profesor dari Inggris, yang tinggal bersama selama beberapa bulan. Profesor itu menginap di kamar yang dekat dengan kamar tidur mereka.

Selama profesor itu tinggal, suami-istri ini sangat sopan satu sama lain dan saling mendengarkan. Pernikahan mereka jadi makin baik.

Menurut Dr Lerner, suami-istri punya kontrol atas diri mereka. Setidaknya, satu orang saja dari mereka yang berpura-pura sedang ada tamu dalam pikiran mereka. Hubungan kemungkinan bisa berubah.

2. Satu kritik per hari untuk pasangan
Pada tahap pacaran, orang otomotis membuat pasangannya merasa lebih baik. Namun, semakin dekat hubungan, pujian pun berubah menjadi kritikan karena Anda semakin tahu banyak kelemahan pasangan Anda. Hingga akhirnya, fokusnya hanya pada kritik, kritik, dan kritik. Tidak ada hubungan yang bisa bertahan jika mereka merasa lebih banyak dikritik ketimbang dikagumi. Batasi diri Anda dengan satu kritikan per hari dan lebih banyak pujian.

3. Berbicara lebih sedikit
Kebanyakan pria mengaku tidak suka bicara. Kenyataannya, tidak. Sebenarnya pria hanya takut terjebak dalam percakapan mengerikan. Apalagi wanita sering berbicara dengan nada suara tinggi.

Cara mengatasinya: kurangi volume suara Anda, perlambat kecepatan bicara, dan ringkaskan pernyataan Anda.

Mewujudkannya memang tidak mudah, apalagi ketika amarah sedang melanda. Namun berpikir dulu sebelum menumpahkan emosi membuat Anda meningkatkan kemampuan komunikasi Anda.

4. Hujani pasangan dengan pujian (dan cucilah piring)
Ini termasuk saat Anda sedang merasa marah dan kesal. Tetap lontarkan komentar positif tentang pasangan Anda. Lakukan hal-hal kecil yang Anda tahu akan membuat pasangan Anda merasa dicintai, dihargai, dan dipilih. Perempuan akan merasa senang jika laki-laki bersedia mencuci piring, menawarkan menggosok kaki, atau mengajak kencan. Pasangan pria suka bila dipuji mengenai keahlian mereka di bidang teknik atau komputer.

Berbicara hal positif kepada pasangan Anda akan membuat Anda menghargai dia lebih banyak lagi.

5. Sampaikan ketika situasi telah cair dan dingin

Ketika dua belah pihak dalam suasana hati ringan, lebih mudah mengatakan apa pun yang ingin Anda ungkapkan. Namun, untuk hal-hal yang lebih intens, penting untuk menenangkan diri terlebih dulu.

Memang akan menjadi hal yang sulit ketika terjadi perdebatan dengan pasangan. Namun usahakan mencari solusi ketika pasangan Anda sedang mengungkapkan masalahnya. Atau bahkan hanya berada di sisinya dan mendengarkan dia bicara saja sudah sangat menolong pasangan Anda. Kadang, dia hanya membutuhkan pendengar yang baik.

DAILY MAIL | NIEKE INDRIETTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar