Pada 9 Juli mendatang ditakutkan bakal terjadi kelumpuhan internet. Hal
itu dimungkinkan manakala Anda tidak melindungi komputer pribadi dari
serangan malware DNSChanger.
Dilansir dari situs
www.msnbc.msn.com, Senin (2/7), serangan malware DNSChanger diperkirakan
bakal menginfeksi komputer Senin pekan depan. Alhasil, jika itu
terjadi, sambungan internet komputer bakal terputus. Meski begitu hal
itu baru perkiraan lantaran belum terdeteksi ancaman langsung dari
serangan itu.
Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat pun
terjun langsung buat mencegah ancaman melumpuhkan internet itu. November
tahun lalu, FBI menangkap enam orang warga Estonia dengan tuduhan
menggunakan malware dan server DNS khusus buat membajak jutaan komputer
di seluruh dunia.
Pendapat lain dikemukakan oleh peneliti
perusahaan jasa keamanan internet Trend Micro, Feike Hacquebord. Menurut
dia penangkapan dilakukan FBI terhadap enam warga Estonia itu merupakan
aksi pengungkapan kejahatan dunia maya terbesar dalam sejarah. Dia
mengatakan hal itu lantaran perusahaannya merupakan salah satu rekanan
FBI dalam mengungkap serangan malware itu.
Menurut Hacquebord,
komplotan itu memiliki beberapa metode serangan malware, termasuk
mengganti tautan iklan dalam sebuah situs dan dibuka oleh korban serta
membajak hasil pencarian dan memaksakan agar malware tambahan itu
diunduh.
DNS, Domain Name System, adalah salah satu jasa internet
berfungsi mengubah agar nama alamat situs lebih mudah dicari dengan
tautan nama, bukan memasukkan kode angka. Hal itu memungkinkan komputer
dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Tanpa DNS dan server pengolah
dioperasikan oleh penyedia jasa internet mustahil dapat mencari situs,
mengirim surat elektronik, atau malah tidak dapat tersambung dengan
internet.
Guna mencegah serangan malware itu, FBI sudah merancang
cara menghindari hal itu. Tahap pertama, Anda bisa mengunjungi situs
buatan FBI, DNS-OK. Di dalam situs itu terdapat tahapan bagaimana
membuat komputer Anda dapat menangkal serangan malware itu.
Serangan
malware DNSChanger bukan hal baru. Pada 2007 hal serupa pernah terjadi
dan berhasil menginfeksi jutaan komputer sejagat. Hasilnya, setiap
pengguna mengetik dan menelusuri hasil pencarian lewat mesin pencari
maka mereka bakal diarahkan kepada situs komplotan pembuat malware.
Malware itu juga menghalangi komputer memperbarui data perangkat lunak
anti-virus dan membiarkan para pengguna rentan terhadap serangan virus
lain.
Tidak hanya itu, para pelaku juga mendapatkan keuntungan
sebesar USD 14 juta lewat aksi itu. Tidak jelas cara bagaimana mereka
meraup uang sebesar itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar